Sunday, November 29, 2015

Keputusan Modal Kerja

Pengertian Manajemen Modal Kerja. Manajemen Modal Kerja (working capital management) adalah manajemen yang terdiri dari unsur-unsur aktiva lancar dan hutang lancar. Tujuan dari Manajemen Modal Kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar dan menjamin tingkat likuiditas atau daya kekuatan perusahaan.
Hal yang utama dalam Manajemen Modal Kerja adalah manajemen aktiva lancar perusahaan yang berupa kas, sekuritas, piutang, persediaan dan pendanaan yang diperlukan untuk mendukung aktiva lancar. Pentingnya Manajemen Modal Kerja adalah keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat risiko, laba dan harga saham perusahaan. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.
Jika dilihat dari konsep, maka modal kerja atau Capital Work sendiri terbagi menjadi tiga konsep sebagai berikut :
  • Konsep Kuantitatif, Modal kerja menurut konsep kuantitatif adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar. Unsur-unsur dari modal kerja kuantitatif meliputi kas, sekuritas, piutang dan persediaan.
  • Konsep Kualitatif, Modal kerja menurut konsep kualitatif adalah kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar. Modal kerja dihubungkan dengan besarnya hutang lancer yang harus dilunasi. Sebagian aktiva lancar yang dipergunakan adalah hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak dan sebagian yang digunakan untuk membelanjai kegiatan operasi perusahaan.
  • Konsep Fungsional, Modal kerja menurut konsep fungsional adalah modal kerja yang terdiri dari modal kerja riil dan modal kerja potensial. Modal yang digunakan untuk menghasilkan current income atau konsep yang berdasarkan pada fungsi dana yang digunakan untuk memperoleh pendapatan baik pendapatan saat ini maupun pendapatan pada masa yang datang.
Setiap perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda dalam mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan perusahaan, kebijakan dalam pengelolaan Manajemen Modal Kerja juga berbeda. Menurut Martono dan D. Agus Harjito, ada tiga tipe kebijakan modal kerja yang kemungkinan digunakan oleh perusahaan, yaitu:
  1. Kebijakan konservatif,  merupakan kebijakan modal kerja yang dilakukan secara hati-hati. Pada kebijakan ini, modal kerja permanen dan sebagian modal kerja variabel lainnya dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
  2. Kebijakan agresif, merupakan kebijakan yang sebagian modal kerja permanen dibelanjai dengan sumber dana jangka panjang sedangkan sebagian modal kerja permanen dan modal kerja variabel dibelanjai dengan sumber dana jangka pendek.
  3. Kebijakan moderat, merupakan kebijakan yang mencerminkan manajemen modal kerja yang konservatif dan agresif. Kebijakan ini memisahkan secara tegas bahwa kebutuhan modal kerja yang sifatnya tetap dibelanjai dengan sumber modal yang permanen (saham) atau sumber dana yang berjangka panjang (obligasi).

Keputusan Investasi

INVESTASI

R A Supriyono memberi definisi investasi (penanaman dana) sebagai berikut: 
Pemilikan sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode akuntansi yang akan datang, sehingga pemilikan atau komitmen tersebut harus didasarkan kepada tujuan perusahaan serta akibat-akibat ekonomisnya terhadap laba perusahaan dalam jangka panjang. 

Bambang Riyanto memberi definisi investasi sebagai berikut: 
“Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana, dimana jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi waktu satu (1) tahun.” 
Investasi dapat diartikan sebagai proses perolehan sumber daya perusahaan yang mempunyai akibat ekonomis terhadap perusahaan (laba) dalam suatu jangka waktu yang panjang lebih dari satu (1) tahun. Proses ini meliputi perencanaan dan pengambilan keputusan atas sumber daya yang hendak diperoleh. 

Pengambilan keputusan penanaman dana melibatkan sejumlah aktivitas. Steve Jackson menguraikan secara singkat proses pengambilan keputusan penanaman dana sebagai berikut :  
  1. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan masalah yang dihadapi secara akurat. 
  2. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan tujuan dalam rangka mencari solusi atas masalah yang     dihadapi. 
  3. Perusahaan (pihak manajemen) mengidentifikasi dan menganalisa pilihanpilihan atau alternatif-         alternatif yang tersedia untuk mencapai tujuan. 
  4. Perusahaan (pihak manajemen) menentukan pilihan terbaik yang tersedia. 


Gunawan Adisaputro menguraikan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan penanaman dana sebagai berikut: 
  1. Perusahaan mencari peluang investasi baik yang berupa diversifikasi produk, diversifikasi usaha,       ekspansi, dan lain-lain.
  2. Perusahaan memilih alternatif investasi yang memiliki peluang paling baik dan layak untuk dilaksanakan, baik dari segi teknis, komersial, keuangan, manajemen, maupun aspek ekonomi makro.
  3. Menyusun rancangan pelaksanaan dalam bentuk cetak biru dari proyek investasi itu, termasuk organisasi dan jadwal proyek. 

Sebelum dapat memilih alternatif investasi yang terbaik, perusahaan melakukan analisis terhadap masing-masing analisis. Analisis ini memberikan informasi mengenai kelayakan suatu alternatif dari berbagai segi. 
Untuk dapat melakukan analisis dengan tepat, perlu diperhatikan kriteria yang digunakan dalam analisis investasi. Penanaman dana mempunyai sifat khusus yang membuatnya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis penanaman dana. Penggolongan ini mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam proses. R. A. Supriyono menggolongkan penanaman dana sebagai berikut : 
  1. Penanaman dana yang bersifat non-profit. 
  2. Penanaman dana yang tidak dapat diukur labanya. 
  3. Penanaman dana untuk mengganti aktiva tetap. 
  4. Penanaman dana untuk ekspansi usaha. 
  5. Penanaman dana untuk perbaikan produk dan penambahan produk baru.


PENANAMAN DANA UNTUK EKSPANSI USAHA

Penanaman Dana untuk Ekspansi Usaha Bambang Riyanto memberi definisi ekspansi sebagai berikut: 
“ Penanaman modal (dana), baik perluasan modal kerja saja atau modal kerja dan modal tetap yang digunakan secara tetap dan terus menerus dalam perusahaan.” 
Ekspansi usaha menggunakan penanaman dana untuk meningkatkan kapasitas perusahaan dalam memenuhi permintaan pasar maupun untuk melakukan diversifikasi. Bambang Riyanto menyebutkan ekspansi dapat berupa penambahan modal kerja saja atau juga menambah modal tetap (bisa dalam bentuk aktiva tetap untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan). 
Ekspansi menggunakan penambahan modal kerja saja menunjukkan kondisi perusahaan yang tetap menggunakan kapasitas produksi yang ada. Ekspansi ini bisa diartikan sebagai ekspansi dengan pemanfaatan lebih besar dari kapasitas yang sudah ada tanpa menambah peralatan atau fasilitas lain.
Ekspansi mengggunakan penambahan modal tetap dan modal kerja menunjukkan kondisi perusahaan yang memperluas kapasitas produksi yang ada. Ekspansi ini melibatkan pengadaan peralatan-peralatan baru dalam jumlah yang besar. 
Seperti dibahas pada bagian sebelumnya, masing-masing golongan penanaman dana memiliki kriteria-kriteria tertentu dalam rangka proses analisis terhadapnya. Kegiatan ekspansi usaha memiliki kriteria-kriteria yang harus diperhatikan, yaitu (Menurut R. A. Supriyono) : 
  1. Tambahan laba yang didapat (berupa hasil perkiraan). 
  2. Faktor risiko. 
  3. Tingkat Return on Investment (ROI). 
  4. Nilai waktu uang. 


TEKNIK EVALUASI EKONOMIS

Teknik evaluasi ekonomis atas investasi yang sering dipakai adalah: 
  1. Metode periode pengembalian (payback method). 
  2. Metode tingkat pengembalian internal (internal rate of return). 
  3. Metode tingkat pengembalian akuntansi (accounting rate of return). 
  4. Metode nilai sekarang (present value). 

Teknik-teknik evaluasi ini dapat memudahkan dan membantu perusahaan dalam menilai dan mengambil keputusan atas penanaman dana. Kondisi penanaman dana akan menentukan pilihan teknik yang sesuai.

METODE PRESENT VALUE – PENDEKATAN INCREMENTAL 

Nilai Waktu Uang 
Metode nilai sekarang dianggap dapat mengukur profitabilitas usulan investasi. Penghitungan nilai uang karena perbedaan waktu dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Ross et.al,yaitu:

Keterangan:
PV : Present Value, nilai sekarang uang.
FV : Future Value, nilai uang di masa yang akan datang.
i : Tingkat diskonto.
N : Umur atau waktu. 

Tingkat diskonto adalah tingkat bunga yang digunakan untuk menyesuaikan arus kas masa depan ke nilai sekarang. Tingkat diskonto ini mewakili risiko yang dikandung karena adanya perbedaan waktu dan juga tingkat pengembalian yang dikehendaki perusahaan. 

Perhitungan Metode Nilai Sekarang – Pendekatan Incremental 
Metode nilai sekarang membandingkan penanaman modal (dana) mula-mula dengan penerimaan kas bersih. Nilai residu dari proyek (penanaman dana) juga diperhitungkan sebagai penerimaan kas bersih. Nilai penerimaan kas bersih dinyatakan dalam nilai sekarang (present value). 
Perhitungan metode nilai sekarang dengan pendekatan incremental membandingkan antara aliran kas diantara alternatif (kondisi) yang berbeda. Penanaman dana mula-mula dan nilai residu tetap diperhitungkan seperti yang dapat dilihat berikut;
NPV(Net Present Value) 
Pendekatan incremental
Penanaman Modal Mulamula..................(xxx)
Perbedaan Aliran Kas................................xxx      (berupa nilai sekarang)
Nilai Residu...............................................xxx
                                                         --------------------
Nilai Sekarang Bersih................................xxx 

Langkah-langkah perhitungan metode nilai sekarang dengan pendekatan incremental adalah sebagai berikut: 
  1. Menentukan besarnya penanaman dana mula-mula. 
  2. Menghitung perbedaan aliran kas antara alternatif (kondisi) yang berbeda.
  3. Menentukan besarnya nilai residu. Perhitungan perbedaan aliran kas antara alternatif yang berbeda menggunakan analisis differensial. 


Analisis Differensial 
Analisis differensial didefinisikan Michael Maher sebagai proses mengestimasi pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari alternatif-alternatif tindakan (penanaman dana) yang tersedia bagi pembuat keputusan. Pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari alternatif-alternatif tindakan (penanaman dana) kemudian dibandingan dengan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari keadaan yang sekarang sudah ada. 
Analisis differensial dapat membantu manajemen perusahaan untuk menemukan kegiatan operasi yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini dimungkinkan dengan pembandingan antara beberapa alternatif kegiatan dengan kondisi yang sudah ada pada perusahaan sekarang. 
Biaya diferensial adalah jumlah biaya yang berbeda bila dihitung menurut satu set kondisi-kondisi dari jumlah biaya dibanding dengan satu set kondisi lain. Pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda bila dihitung menurut satu set kondisi-kondisi dari jumlah pendapatan dibanding dengan satu set kondisi lain. Setelah mengetahui jumlah pendapatan dan biaya diferensial, manajemen perusahaan dapat mencari laba differensial. Analisis Differensial juga memperhatikan tingkat pajak yang dibayarkan perusahaan atas laba yang diperoleh. 

Format penghitungan laba differensial adalah sebagai berikut : 
Pendapatan (Ekspansi) ...........................xxx
Biaya-Biaya (Ekspansi)
        Biaya...............................................xxx
        Biaya...............................................xxx
        Biaya...............................................xxx
        Biaya...............................................xxx
Total Biaya (Ekspansi) .........................(xxx)
                                                      -------------------
Laba Kotor (Ekspansi) ........................xxx 

Pendapatan (kapasitas normal)...............xxx
Biaya-Biaya (kapasitas normal)
        Biaya...............................................xxx
        Biaya...............................................xxx
        Biaya...............................................xxx
        Biaya...............................................xxx
Total Biaya (kapasitas normal)..............(xxx)
                                                       -------------------    
Laba Kotor (kapasitas normal)..........(xxx)
                                                       -------------------
Laba Diferensial (Kotor)......................xxx
Pajak......................................................(xxx)
                                                       -------------------
Laba Diferensial (stl pajak)..................xxx 

Angka yang digunakan dalam analisis differensial merupakan hasil perkiraan (forecasting) dari biaya dan pendapatan yang akan terjadi pada waktu yang akan datang. Perkiraan ini didasarkan pada catatan historis biaya dan pendapatan yang telah terjadi di perusahaan. 

Perkiraan (Forecasting) 
Perkiraan dalam kasus ini menggunakan estimasi. Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan karena membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek. 
Perkiraan dengan metode estimasi merupakan suiatu metode yang subyektif sifatnya. Metode ini memperhitungkan faktor-faktor yang memang mempengaruhi naik turunnya nilai variabel yang akan diramalkan. Dan untuk meramalkan secara kuantitatif, harus menyebutkan suatu jumlah, presentase atau rata-rata dengan menggunakan angka-angka.


Sumber : 

Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan bidang ilmu yang menyenangkan sekaligus menantang. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan alokasi dana dalam berbagai bentuk investasi maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan. Meskipun tugas seorang manajer keuangan disetiap organisasi belum tentu sama, namun pada dasarnya fungsi seorang manajer keuangan meliputi :


Salah satu fungsi manajemen keuangan yang paling penting adalah untuk cerdas mengalokasikan modal untuk aset jangka panjang. Kegiatan ini juga dikenal sebagai penganggaran modal. Hal ini penting untuk mengalokasikan modal dalam aset jangka panjang sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal di masa depan. Berikut ini adalah dua aspek dari keputusan investasi

Evaluasi investasi baru dalam hal profitabilitas
Perbandingan memotong tingkat terhadap investasi baru dan investasi yang berlaku. Karena masa depan tidak pasti karena itu ada kesulitan dalam perhitungan keuntungan yang diharapkan. Seiring dengan resiko yang datang tidak menentu maka hal tersebut perlu dipertimbangkan. Faktor risiko ini memainkan peran yang sangat signifikan dalam menghitung return yang diharapkan dari prospektif investasi. Oleh karena itu sementara mempertimbangkan usulan investasi, penting juga untuk mempertimbangkan baik pengembalian yang diharapkan dan risiko yang terlibat.

Keputusan investasi tidak hanya melibatkan mengalokasikan modal untuk aset jangka panjang tetapi juga melibatkan keputusan menggunakan dana yang diperoleh dengan menjual aset-aset yang menjadi kurang menguntungkan dan kurang produktif. Ini keputusan yang bijaksana untuk mengurangi penyusutan aset yang tidak menambah nilai dan memanfaatkan dana tersebut dalam meningkatkan aset menguntungkan lainnya. 

Satu lagi keputusan penting yang perlu dilakukan seorang manajer keuangan. Hal ini penting untuk membuat keputusan yang bijaksana tentang kapan, di mana dan bagaimana seharusnya sebuah bisnis memperoleh dana. Dana dapat diperoleh melalui berbagai cara dan sumber. Secara umum rasio ekuitas terhadap hutang perlu dimengerti. Penggabungan antara modal dan hutang dikenal juga dengan Modal Kerja.

Sebuah perusahaan cenderung menguntungkan ketika nilai saham perusahaan. Hal tersebut bukan hanya menjadi tanda tentang pertumbuhan perusahaan yang sehat namun menunjukan tingkat kepuasan pemegang saham. disisi lain penggunaan hutang sangat beresiko meskipun mungkin meningkatkan laba atas ekuitas dana.

Mendapatkan keuntungan atau laba merupakan tujuan utama dari semua bentuk bisnis. Tetapi fungsi lain manajemen keuangan dalam memastikan peningkatan profitabilitas adalah untuk memutuskan apakah laba yang didapat akan diberikan kepada pemegang saham, ataukah laba yang didapat untuk pengembangan perusahan, atau juga sebagian laba yang didapat untuk pemegang saham dan sebagian lagi untuk pengembangan perusahaan.

Itu tanggung jawab manajer keuangan untuk memutuskan kebijakan dividen yang optimal yang memaksimalkan nilai pasar perusahaan. Oleh karena itu perlu untuk memahami rasio pembayaran deviden. hal ini merupakan hal umum dalam pembayaran deviden, Cara lain adalah dengan menerbitkan saham bonus kepada pemegang saham yang ada.

Hal ini sangat penting untuk mempertahankan posisi likuiditas perusahaan untuk menghindari kebangkrutan, likuiditas, risiko, dan semua yang berhubungan dengan investasi aktiva lancar. Dalam rangka mempertahankan trade-off antara profitabilitas dan likuiditas penting untuk menginvestasikan dana yang cukup di aktiva lancar. Tapi karena aktiva lancar tidak mendapatkan apa-apa untuk bisnis karena itu perhitungan yang tepat harus dilakukan sebelum berinvestasi di aset lancar.

Aktiva lancar harus benar-benar diperhatikan, dalam artian jika menguntungkan maka perlu pengembangan, dan jika tidak menguntungkan harus segera dilepaskan. Aset arus harus digunakan ketika terjadi permasalahan dalam likuiditas atau mengalami kebangkrutan.